
zonabacaaja.com
Pernahkah kamu menemui orang yang kelihatannya menguasai semua hal? Pada tiap pembicaraan, mereka cenderung mendominasi agar jadi fokus utama, seringkali tanpa betul-betul menyimak apa yang didiskusikan.
Phenomenon ini tidak hanya semata-mata berupa tingkah laku sehari-hari, tetapi juga mempunyai landasan psikologi yang lumayan menarik untuk dipelajari. Berdasarkan penjelasan dari PsychMechanics, terdapat beberapa ciri khas atau sifat umum yang dapat mengindikasikan jika individu yang Anda temui merupakan sosok yang merasa dirinya paling tahu atau angkuh tentang kecerdasannya, yaitu:
-
Merasa Kurang Percaya Diri: Seseorang yang selalu memamerkan pengetahuannya mungkin justru mengalami ketidakamanan terhadap dirinya sendiri. Kecemasan internal ini biasanya disamarkan dengan tindakan sombong dan angkuh.
-
Kekurangan Perhatian: Biasanya menjadi fokus utama, oleh karena itu kerap mencantumkan “keahlian” mereka di berbagai kesempatan demi mendapatkan sorotan.
-
Cenderung Narsistik: Mereka mengidap rasa keistimewaan yang melekat dalam diri mereka, meskipun mungkin tidak selalu nampak dibalut dengan aura “cerdas” pada pandangan pertama.
-
Impulsif: Selalu ingin segera mengeluarkan pendapat tanpa pertimbangan yang matang.
-
Menyiasati Kondisi Sulit: Seseorang yang pura-pura tahu biasanya kurang sadar tentang isyarat nonverbal orang di sekitarnya dan mungkin tak menyadarinya saat ketidaksukaan akibat keberadaannya mulai timbul.
-
Ego Tersandera oleh Ilmu Pengetahuan: Jati diri mereka sangat tergantung pada jumlah pengetahuan yang dimiliki, atau lebih akuratnya, sejauh mana pengetahuan tersebut nampak diketahuinya.
-
Tertutup atas Pandangan Orang Lain: Mereka kesulitan mengakui perspektif berbeda sebab percaya telah memegang segala solusi yang ada.
-
Merindukan Diskusi: Debatt merupakan momen berharga bagi mereka untuk mengungkapkan superioritasnya, walaupun terkadang debat tersebut sebenarnya tak diperlukan.
-
Sering Kekhawatirkan Keberhasilan: Pada setiap pembicaraan atau debat, mereka cenderung berupaya sekuat tenaga agar berhasil daripada mencoba mengerti.
-
Terus Mengeluarkan Komentar Tanpa Diundang: Seseorang ini cenderung mengemukakan pendapat atau menawarkan bantuan bahkan ketika tak ada yang memintanya.
-
Tidak Terima Kritikan: Mereka merasa terancam ketika mendapat kritik dan cenderung menyangkal atau memindahkan topik diskusi.
-
Mereka condong menggunakan terminologi atau bahasa teknis guna tampak lebih cerdas dibandingkan orang lain.
-
Memperbesar Cerita: Setiap momen sederhana dapat diulas seperti halnya suatu petualangan besar, sehingga memberi kesan telah mengenal semua hal.
-
Menghindari Pengakuan Kekurangan Pengetahuan: Frase “saya tidak tahu” jarang terdengar dari mereka.
-
Menyudutkan Orang Lain: Baik tanpa disadari atau dengan sengaja, mereka kerap kali mengakibatkan perasaan inferioritas pada orang lain yang dianggap kurang cerdas atau kurang berpengetahuan.
Siapa pun dapat menggambarkan satu atau dua karakteristik tersebut dari waktu ke waktu, tetapi apabila sebagian besar petunjuk ini seringkali hadir dalam perilaku seseorang, kemungkinan besar individu itu mempunyai sikap sok tahu.
Mengenali sifat-sifat tersebut bukan bermaksud menilai, tetapi supaya kita dapat bersikap lebih bijak ketika menghadapi mereka. Karena di balik perilaku seolah tahu semuanya itu, biasanya terdapat perasaan kurang percaya diri serta keperluan untuk diperhitungkan. Oleh karena itu, alih-alih merespons dengan emosi, akan lebih baik jika kita menghadapi mereka dengan pemahaman yang lebih mendalam.