Setiap anak unik, termasuk dalam urusan selera makan. Namun, tahukah Bunda, bahwa di balik preferensi si Kecil terhadap rasa manis, gurih, atau bahkan pahit, tersimpan petunjuk menarik mengenai karakternya? Studi-studi terkini menunjukkan adanya keterkaitan yang cukup kuat antara pola makan anak-anak dan karakteristik kepribadian yang mereka kembangkan. Yuk, kita telaah lebih dalam temuan-temuan menarik ini!
Pola Makan dan Kepribadian Anak Menurut Penelitian
Sebuah studi dari International Journal of Health Prevention, yang informasinya juga tersebar melalui Forbes dan Psychology Today, menunjukkan adanya korelasi yang menarik antara sifat pribadi, pola konsumsi makanan, dan kesukaan terhadap rasa tertentu. Berikut beberapa karakter anak yang mungkin tercermin dari makanan favoritnya:
- Neuroticism: Anak yang gampang gelisah, nggak pede, dan emosinya naik turun, katanya lebih suka camilan pedas, asam, atau tinggi lemak. Mereka mungkin kurang tertarik pada makanan bergizi seperti buah dan sayuran.
- Ekstroversi: Anak yang aktif, enerjik, senang bersosialisasi, dan gemar mencari pengalaman menantang, cenderung memiliki pola makan yang kurang seimbang. Mereka mungkin lebih sering mengonsumsi junk food tinggi gula atau garam, daging-dagingan, dan minuman ringan bersoda.
- Openness: Anak dengan rasa ingin tahu yang besar, kreatif, dan terbuka terhadap hal baru, umumnya memiliki pola makan yang baik. Mereka gemar mengonsumsi buah dan sayuran, menjaga keseimbangan gizi, dan berani mencoba makanan baru.
- Agreeableness: Anak yang ramah, periang, dan mudah bergaul, cenderung menyukai makanan non-daging atau rendah lemak. Mereka juga menghindari minuman manis atau jus buatan dengan tambahan gula.
- Conscientiousness: Anak yang disiplin, memiliki perencanaan yang baik, dan taat pada aturan, cenderung lebih selektif dalam memilih makanan. Mereka memprioritaskan kesehatan dengan mengonsumsi buah-buahan, biji-bijian, dan rutin minum susu.
Preferensi Rasa Ungkap Sisi Tersembunyi Anak
Dalam penelitiannya pada tahun 2022, Spence mengidentifikasi sembilan jenis preferensi makanan yang, menurut Psychology Today yang merujuk studinya, dapat berfungsi sebagai indikator karakteristik kepribadian pada anak-anak.
- Suka Rasa Pahit: Penelitian mengindikasikan adanya kaitan antara preferensi rasa pahit dengan kecenderungan sifat tertutup atau bahkan anti-sosial.
- Gemar Rasa Manis: Anak yang menyukai makanan manis cenderung memiliki karakter pro-sosial, seperti ramah, murah hati, dan suka membantu orang lain.
- Menyukai Makanan Sehat (Buah & Sayur): Ini menjadi pertanda baik! Anak yang gemar makanan sehat cenderung memiliki kepribadian terbuka, ekstrover, bersemangat mencoba hal baru, dan teliti.
- Penyuka Makanan Pedas: Si kecil yang doyan pedas kemungkinan memiliki keberanian tinggi dan gemar mencari petualangan.
- Tertarik Makanan Berisiko (Makanan Mentah/Eksotis): Ini bisa menjadi indikasi bahwa anak Anda menyukai tantangan dan tidak terlalu khawatir dalam menghadapi risiko.
- Memilih Makanan Tawar: Anak yang lebih suka makanan tanpa rasa kuat cenderung lebih nyaman berada di zona aman dan kurang tertarik pada hal baru.
- Penggemar Kafein: Meskipun jarang pada anak-anak, preferensi terhadap kafein pada orang dewasa menunjukkan ketertarikan pada pengalaman baru dan semangat untuk menjelajah.
- Menyukai Makanan Asin: Beberapa penelitian mengaitkan kegemaran pada rasa asin dengan rasa ingin tahu yang kuat dan keinginan untuk mencoba hal baru.
- Picky Eater dan Sulit Makan: Kondisi ini bisa menjadi indikasi bahwa anak cenderung lebih mudah merasa cemas.
Kebiasaan Makan Juga Bercerita, Lebih dari Sekadar Selera
Bukan hanya jenis makanan, kebiasaan makan anak pun dapat mencerminkan karakternya. Anak yang picky eater atau pemilih makanan, menurut penelitian oleh Jordan M. Ellis dkk. (2018), ternyata tidak hanya terjadi di masa kanak-kanak. Kebiasaan ini dapat berlanjut hingga dewasa dan dikaitkan dengan kecenderungan menolak berbagai jenis makanan, makan dengan lambat, cepat merasa kenyang, dan kurangnya nafsu makan.
Pada orang dewasa, picky eater seringkali memiliki pilihan makanan yang sangat terbatas, kurang mengonsumsi buah dan sayuran, serta merasa cemas saat makan bersama orang lain. Mereka juga lebih rentan mengalami masalah emosi seperti stres dan depresi yang berhubungan dengan pola makan mereka.
Kesimpulan: Mengenali Karakter Anak Lewat Piring Makannya
Meskipun setiap anak memiliki preferensi makanan yang unik, studi-studi di atas memberikan wawasan menarik tentang bagaimana makanan dan kebiasaan makan dapat memberikan petunjuk mengenai karakter mereka. Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk tetap mengenalkan dan mendorong si Kecil untuk menyukai serta mengonsumsi makanan sehat demi tumbuh kembangnya yang optimal, baik fisik maupun mental. Memahami preferensi mereka juga bisa menjadi salah satu cara untuk lebih mengenali dan mendukung perkembangan karakter unik buah hati Anda.
Related Articles:
- Resiko Water Beads untuk Aktivitas Sensory Anak Anda, Bunda Harus Tahu
- Seimbang & Santai: 6 Cara Gak Kebawa Arus Trend
- Me Time Itu Wajib! Ini 5 Alasan Pasangan Butuh Waktu Sendiri
Semoga artikel ini bermanfaat, Bunda!
1 thought on “Benarkah Makanan yang Dikonsumsi Anak Membentuk Karakternya? Ini Kata Studi!”