
zonabacaaja.com
– Tiap individu memakai pendekatan kreatif sepanjang waktu, bahkan tak sadar akan hal tersebut. Dari mulai menemukan jalur alternatif buat hindari macet sampai berkhayal soal skenario baik maupun buruk yang bisa timbul di masa depan, semuanya termasuk dalam perilaku kreatif.
Berbicara adalah sebuah perbuatan kreatif yang menjadi pilihan dan akan terus dijalankan. Metode mudah yang kita pakai untuk membayangkan atau mengatasi persoalan merupakan bentuk kekreativan.
Itulah cara mengoptimalkan kelebihan diri sendiri bekerja sama dengan individu-individu super kreatif dan berbakat, serta mendapatkan penghasilan dari pekerjaan di mana imajinasinya menjadi panduan utamanya.
Berdasarkan informasi dari situs YourTango, berikut adalah 5 ciri-ciri orang kreatif yang dijelaskan oleh ilmu psikologi.
1. Mampu mengenali perbedaan diantara kreativitas dan kemahiran
Berkembang menjadi spesialis di satu bidang saja belum tentu membuat seseorang jadi kreatif. Ada banyak individu yang mahir dalam satu aspek tertentu tetapi kurang berpotensi menjadi pakar di area-area baru atau berbeda.
Kamu mungkin merasa seseorang itu kreatif dikarenakan mereka ahli dalam bidang seni visual. Mereka cenderung sudah membesarkan hati rasa hasratnya untuk membuat karya seni.
Sepanjang perjalanannya, mereka sudah membentuk sejumlah kemampuan yang dapat dipakai. Menurut sebuah studi, individu yang memiliki daya cipta tinggi akan bersikap lebih lentur serta inventif ketika menciptakan produk-produk seni visual.
2. Dapat menyesuaikan diri serta mempelajari sesuatu yang baru
Berpikir secara kreatif di suatu area berarti Anda menjadi spesialis di sana. Seorang seniman tak kurang kreatif dibandingkan seorang akuntan yang merancangkan metode terbaru untuk mengatur laporan keuangan serta memahami maksudnya.
Tiap individu mampu menimba ilmu serta bertumbuh. Sejauh mana pun potensi itu terasah, sebanyak itulah rasio kreatif yang dikerahkan.
Sudah waktunya mungkin bagi Anda untuk berhenti menyebut diri sebagai seseorang yang kurang kreatif dan mencari jalan untuk memperkaya kemampuan serta potensi seni Anda yang telah ada.
3. Bisa memeluk kepercayaan pada kemampuan diri sendiri
Kreativitas tak sekadar menghasilkan lagu dan visualisasi menawan, melainkan memperkuat kerja otak sekaligus mengeraskan ikatan kepuasan dalam menjalani hari. Ini merenggangkan batas pemikiran menjadi lebih luas, naikturunkannya semangat bersama motivasi, sambil bisa jadi jalurnya untuk menyampaikan ide-ide dan emosi.
Tiap individu punya derajat kreativitas yang unik, dan potensi itu bisa ditingkatkan lebih lanjut. Yang paling menantang buat sebagian besar dari kita ialah ketika kita menghambat dorongan untuk bereksperimen secara kreatif sewaktu usia masih muda.
Kami sering dikatakan bahwa kami tak memiliki talenta atau bahkan cuma orang-orang berbakat serta kreatiflah yang perlu mempedulikannya, dan hal tersebut bukan diri Anda.
Berita bagusnya adalah, Anda tidak perlu menjadi ahli untuk melakukan kegiatan yang kreatif. Sebuah penelitian mengindikasikan bahwa cukup dengan menikmati proses itu saja ketika mencoba.
4. Bisa memperluas cara berpikir
Seseorang yang berpandangan bahwa kreativitas merupakan suatu bakat bawaan yang telah ditentukan sejak kelahiran dan tak bisa dirubah mempunyai mindset statis.
Sebaliknya, orang yang menganggap kreativitas sebagai suatu hal yang bisa dipelajari dan dikembangkan oleh setiap individu mempunyai mindset terbuka untuk tumbuh.
Perubahan dalam kepercayaan ini mengarahkan jalan menuju pembelajaran tentang aktivitas kreatif tanpa harus merasa memiliki bakat bawaan atau mendapat inspirasi istimewa dari suatu tempat.
5. Mampu menentukan sasaran dalam proses belajar mengajar
Seperti halnya memiliki mindset tumbuh, mengutamakan proses daripada hasil membantu Anda memulai perjalanan ini tanpa tekanan tinggi atas kemampuan diri sendiri.
Apabila Anda baru sebatas menggambar figur tongkat saja, jangan harap bisa mahir dalam mencoba hal-hal yang lebih kompleks di pengamatan pertama kali.
Kebiasaan kontemporer lebih menekankan pada pencapaian target performa, atau sesuatu yang Anda yakini menjadi output terakhir dari suatu proses produksi.
Apabila konsentrasi utama Anda ialah melukis gambaran anjing secara akurat namun tak mampu meraihnya, maka Anda akan putus asa. Menetapkan sasaran belajar berarti berniat memperbaiki kecakapan diri sendiri, bukannya membuat suatu hasil yang sempurna ataupun hanya baik saja.
Anda berniat untuk mengeksplorasi beberapa keterampilan mendasar, merasakan keseruannya ketika belajar, serta melihat perkembangan diri dari waktu ke waktu lewat praktik yang terus-menerus. Tujuannya ialah untuk menyempurnakan kapabilitas daripada hanya fokus pada output akhirnya.