
zonabacaaja.com
– Semua kita mengenal seseorang yang marah ketika disuruh melakukan sesuatu. Bisa jadi Anda termasuk orang tersebut.
Hei, mau mencoba menebak? Psikologi memiliki berbagai pandangan mengenai sifat kepribadian ini. Jika Anda merasa jengkel ketika diminta melakukan sesuatu, alasan di baliknya bisa saja lebih mendalam daripada hanya bersikeras.
Berdasarkan laporan dari Geediting di hari Senin (28/4), mari kita intip 7 alasannya berdasar ilmu psikologi yang bisa jadi jawaban untuk keadaanmu saat ini!
1. Mandiri
Psikologi mencatat bahwa jika Anda tidak menyukai seseorang memberitahu Anda apa yang seharusnya Anda lakukan, bisa jadi Anda merupakan seorang pemikir independen. Individu bertipe ini memiliki keyakinan kuat terhadap kapabilitas pribadinya serta cenderung lebih memilih untuk membuat keputusan secara mandiri tanpa perlu melibatkan pandangan dari pihak lain.
Berkembang menjadi seseorang yang mandiri tak sekadar berarti enggan untuk diperintah, tetapi juga berkaitan dengan keyakinan pada nilai-nilai yang Anda yakini. Seorang pemikir bebas biasanya menciptakan ide-ide baru dan penyelesaian masalah yang kreatif. Terkadang, orang lain bisa mengira Anda sebagai orang yang keras kepala, namun hei, sesekali melakukan protes adalah elemen penting dari banyak petualangan transformasi signifikan dalam sejarah!
2. Menghargai Keaslian
Jika Anda cenderung mendengarkan perasaan daripada ikut serta dalam petunjuk, ini menandakan penghargaan terhadap kemanusiaan asli. Lebih baik bagi Anda untuk tetap setia dengan diri sendiri tanpa pura-pura menjadi seseorang lain cuma karena ingin sesuai dengan aturan yang ada.
Menghormati keunikan merupakan elemen krusial dalam filosofi hidup yang kokoh. Anda mengerti bahwa mempertahankan komitmen terhadap prinsip pribadi dan esensi diri sangat melebihi hanya untuk mencari pengakuan dari pihak lain. Hal ini membuktikan bahwa Anda memiliki keteguhan jiwa yang luar biasa serta pemahaman tentang identitas sesungguhnya sebagai individu.
3. Bukan Seseorang yang Patuh pada Norma
Apabila Anda merasa jengkel ketika disuruh melakukan hal tertentu, bisa jadi Anda termasuk jenis orang yang tidak mudah menyetujui aturan sosial secara acak. Sebaliknya, Anda cenderung untuk selalu bertanya dan mencari alasan di balik setiap tindakan, bukannya hanya ikut-ikut semata dengan dalih bahwa semua orang sudah melakukannya demikian.
Gaya ini menggambarkan seseorang dengan jiwa yang penuh kreasi dan ide-ide baru. Biasanya mereka cenderung membuka jalan tersendiri, meskipun artinya menjadi unik dibanding mayoritas orang lainnya. Kamu mungkin kerap kali meruntuhkan norma-norma lama – dan tak ada salahnya asalkan masih bisa bersikap adaptif saat diperlukan.
4. Keinginan untuk Mengendalikan
Alasan tambahan dari rasa muak ketika disuruh melakukan sesuatu muncul lantaran adanya dorongan besar untuk menjalankan hidup secara mandiri. Hal ini tidak berkaitan dengan perintah atas orang lain, melainkan lebih kepada jaminan bahwa pilihan dalam kehidupan Anda masih berada di genggaman Anda.
Kegigihan ini sangat terkait dengan nilai-nilai hidup Anda: bahwa Anda harus menangani jalur pilihan Anda sendiri. Namun demikian, keinginan tersebut memerlukan keseimbangan yang tepat. Tentunya ada kalanya kita harus mengakui bahwa tak segala sesuat pun dapat diatur secara keseluruhan oleh diri kita.
5. Kamu Proaktif
Seseorang yang bersikap proaktif tak akan menantikan kesempatan untuk menghampirinya dengan ketukan di pintunya. Justru mereka lah yang membuat kesempatan tersendiri. Bila Anda merasa terganggu saat diberi tahu tentang hal-hal yang seharusnya dilakukan, bisa jadi ini disebabkan oleh adanya rancangan lain yang telah Anda siapkan dan berkeinginan untuk ditindaklanjuti.
Sebagai seseorang dengan kepribadian proaktif, Anda cenderung bergerak maju secara mandiri dibanding harus merespons situasi. Anda selalu membuat perencanaan, persiapan, serta menerapkan tindakan nyata demi mencapai tujuan di masa mendatang. Oleh karena itu, tak jarang instruksi atau permintaan dari pihak lain dirasakan sebagai penghalang atas jalur yang telah Anda tetapkan sebelumnya.
6. Menyegarkan Hak Kemerdekaan dan Otonomi
Secara mendasar, alasannya kuat mengenai mengapa kamu enggan mendapat petunjuk tentang apa yang seharusnya dilakukan ialah karena nilai tinggi yang kamu tempatkan pada kemerdekaan dan mandirimu. Untuk dirimu, konsep hidup ini berpusat di sekitar pengambilalihan keputusan pribadi daripada biarkan orang lain atur jalammu.
Menyematkan harga diri pada kebebasan tidak bermakna jika kamu membantah tanpa adanya dasar. Malahan, hal itu justru menunjukkan bahwa kamu menyadari sepenuhnya akan pentingnya mengendalikan hidupmu sendiri. Ini mencerminkan kematangan emosi serta keyakinan kuat untuk menjaga jati dirimu.
7. Mengembangkan Pedoman Hidup yang Kokoh
Akhirnya, individu yang kerap kali merasa terganggu ketika disuruh melakukan sesuatu umumnya telah memiliki dasar nilai pribadi yang kokoh. Mereka tak memerlukan banyak petunjuk dari eksternal sebab sudah memiliki rambu-rambu batin milik mereka sendiri.
Prinsip ini membantumu mengenali apa keinginanmu, cara meraihnya, serta hal-hal yang tak dapat ditawar. Hal tersebut merupakan indikasi dari pola pikir dewasa, suatu aspek penting bagi siapa saja yang hendak menempuh jalannya menuju sebuah hidup bernilai.
Jika Anda kerap kali mengalami perasaan kesal ketika disuruh melakukan sesuatu, jangan begitu memaksa diri. Mungkin hal tersebut menandakan bahwa Anda memiliki karakter yang tangguh serta pandangan hidup yang kukuh.